Sabtu, 15 Januari 2011

26. MANQOBAH KEDUAPULUH ENAM ; ANJING PENJAGA ISTAL SYEKH ABDUL QODIR MEMBUNUH SEEKOR HARIMAU

Diriwayatkan, bahwa Syekh Ahmad Zandah bila berkunjung bersilaturrohmi kepada para waliyulloh, ia selalu menunggang seekor harimau, dan bagi pribumi yang dikunjunginya harus menyediakan seekor sapi untuk pangan harimaunya.

Pada waktu ia berkunjung kepada Syekh Abdul Qodir, dimintanya seekor sapi yang digunakan sebagai penarik timba air setiap harinya, karena kebetulan sapi itu yang dilihatnya.

Sementara harimau sedang mengintai sapi yang menjadi mangsanya, tidak diketahui sebelumnya bahwa disitu ada seekor anjing galak penjaga istal kuda kepunyaan Syekh, tiba-tiba anjing itu menyerang, menerkam harimau dan digigitnya hingga mati. Ahmad Zandah terkejut, timbul perasaan malu pada dirinya, dengan merendahkan diri dan sikap hormat segera ia menghadap Syekh lalu mencium tangan beliau.

اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

25. MANQOBAH KEDUA PULUH LIMA ; TULANG BELULANG AYAM HIDUP KEMBALI BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR

Diriwayatkan, ada seorang perempuan datang menghadap Syekh Abdul Qodir mengantarkan anaknya untuk berguru pada Syekh, untuk mempelajari ilmu suluk, Syekh memerintahkan agar si anak harus belajar dengan tekun mengikuti cara-cara orang salaf dan ditempatkan diruang kholwat.

Beberapa hari kemudian si ibu selaku orangtua murid datang menengok anaknya dan dilihat tubuh anaknya itu menjadi kurus, makannya hanya roti kering dan gandum. Si ibu kemudian masuk keruang Syekh dan melihat dihadapannya tulang-tulang sisa makanan daging ayam yang sudah bersih. Ibu itu berkata :"Menurut penglihatan saya Tuan Syekh makan dengan makanan yang serba enak. Sedang anak saya badannya kurus karena makanannya hanya bubur gandum dan roti kering, untuk hal itu apa maknanya sehingga ada perbedaan?"

Mendengar pertanyaan itu lalu Syekh meletakkan tangannya diatas tulang-belulang ayam sambil bekata :
قومي باذن الله تعالى الذي يحي العظام وهي رميم
QUUMII BI IDZNILLAHI TA'ALA ALLADZI YUHYIL 'IDZOMA WA HIYA ROMIIM (berdirilah dengan idzin Alloh yang menghidupkan tulang belulang yang sudah hancur). Lalu berdirilah tulang-belulang itu menjadi ayam kembali sambil berkokok :
لا اله الا الله محمد رسول الله الشيخ عبد القادر ولي الله
(Tidak ada Tuhan selain Alloh, Muhammad utusan Alloh, Syekh Abdul Qodir kekasih Alloh).

Syekh berkata pula kepada orang tua anak itu : "Kalau anakmu dapat berbuat seperti ini, maka ia boleh makan seenaknya asal yang halal". Ibu itu merasa malu oleh Syekh dan mohon maaf atas prasangka yang buruk. Dengan keyakinan yang bulat, ibu itu menyerahkan anaknya kepada Syekh untuk dididik.

اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

24. MANQOBAH KEDUA PULUH EMPAT ; MASYARAKAT YANG MENDERITA PENYAKIT THO'UN/KOLERA SEMBUH DENGAN RUMPUT DAN AIR MADROSAH SYEKH...

Para ulama meriwayatkan, pernah terjadi pada zaman Syekh Abdul Qodir telah berjangkit wabah penyakit tho'un / kolera sehingga ratusan ribu orang yang meninggal dunia.

Berduyun-duyun masyarakat datang minta pertolongan kepada Syekh, beliau mengumukan kepada masyarakat : "Barang siapa yang memakan rerumputan yang tumbuh disekitar madrosahku Alloh akan menyembuhkan penyakit yang diderita masyarakat". Karena terlalu banyak yang sakit dan rerumputan sebagai obat penangkal tidak cukup malah sudah habis, lalu Syekh mengumumkan lagi : "Barang siapa yang meminum air madrosahku akan disembuhkan Alloh SWT."

Mendengar pengumuman itu, para penderita penyakit, mereka beramai-ramai minum air yang ada disekitar madrosah Syaikh, seketika itu juga mereka menjadi sembuh kembali, sehat wal'afiat. Penyakit tho'un yang mengganas segera lenyap.

اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

23. MANQOBAH YANG KEDUA PULUH TIGA ; SYEKH ABDUL QODIR MENERIMA MAKANAN YANG TURUN DARI LANGIT

Diriwayatkan, pada waktu Syekh Abdul Qodir sedang berkhalwat selama empat puluh hari lamanya, beliau bermaksud demgan niat yang kuat, yaitu tidak akan minum dan makan berupa makanan dunia, terkecuali kalau makanan itu turun dari langit, dan air untuk minum pada waktu berbuka puasa.

Tinggal dua puluh hari lagi menuju hari yang keempat puluh, terbukalah langit-langit atap rumahnya. Dikala itu datang seorang laki-laki membawa wadah tempat buah-buahan yang dipegang dengan kedua belah tangannya yang berisikan aneka ragam buah-buahan yang langka adanya, rupanya bagus serta mengagumkan mata. Lalu dihidangkan kepada Syekh, beliau berkata : "Ini makanan dari mana?" Sang pembawa tadi menjawab :"Ini dari alam malakut dan jamuan ini untuk Syekh". Syekh menjawab : "Jauhkan wadah itu dari pandanganku, karena emas dan perak diharamkan oleh Rosululloh SAW". kemudian wadah yang terbuat dari emas dan perak itu dibawa kembali.

Pada waktu akan berbuka puasa datang berkunjung malaikat sambil berkata : "Wahai Abdul Qodir, ini jamuan dari Alloh SWT". Disodorkan baki yang penuh diisi makanan, lalu beliau terima dan beliau makan bersama-sama dengan para pelayannya.



اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

22. MANQOBAH KE DUA PULUH DUA ; SYEKH ABDUL QODIR TIAP TAHUN MEMBEBASKAN HAMBA SAHAYA DARI PERBUDAKAN, SERTA NILAI BUSANA (PA...

Pada sebagian kitab manaqib meriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir tiap hari raya sudah menjadi tradisi beliau membeli beberapa hamba sahaya untu dimerdekakan dari belenggu perbudakan. Setelah dimerdekakan demi membina kemantapan lebih lanjut Syekh mewusulkan mereka kepada Alloh SWT.

Syekh Abdul Qodir bila berpakaian beliau memakai pakaian yang serba indah, bagus dan mahal harganya. Nilai kainnya harga perkilonya (0, 6888 M) seharga 10 dinar, dan tutup kepalanya seharga 70 ribu dinar. Terompahnya untuk alas kaki yang beliau pakai bertaburan intan berlian dan jamrud. Paku terompahnya terbuat dari perak, namun pakaian yang serba mewah dan indah itu bila ada orang yang memerlukannya saat itu juga beliau berikan.



اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

21. MANQOBAH KEDUA PULUH SATU ; SYEKH ABDUL QODIR MENGUSAP BURUNG ELANG YANG TERPUTUS KEPALANYA DAN TERBANG KEMBALI

Diriwayatkan sebagian dari karomah Syekh Abdul Qodir, pada suatu hari Syekh Abdul Qodir sedang mengadakan pengajian di hadapan murid-muridnya di madrosjh yang beliau pimpin. Waktu itu keadaan cuaca sangat buruk angin berhembus dengan kencangnya, tiba-tiba muncul seekor burung elang melewati atap madrosah dengan suara yang keras hingar bingar mengganggu orang yang hadir dimajelis pengajian, maka beliau berkata : "Wahai angin, potonglah kepalanya!" Lalu angin bertiup dengan kencangnya memotong kepala burung elang sehingga terpisah dari badannya dan jatuh dihadapan Syekh.

Kemudian beliau turun dari kursinya mengambil bangkai burung elang itudan meletakkannya diatas tangan beliau, diusapnya burung itu dengan membaca :

بسم الله الرحمن الرحيم
tiba-tiba burung elang hidup kembali kemudian terbang lagi dengan ijin Alloh SWT, dan hal ini disaksikan oleh segenap jama'ah pengajian.



اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

28. MANQOBAH KEDUA PULUH DELAPAN ; JIN DAN SYETAN DIBAWAH KEKUASAAN SYEKH ABDUL QODIR

Diriwayatkan, pada waktu Nabi Sulaiman a.s. memusatkan perhatian pada renungannya, terlintas dalam hati beliau kekhawatiran terhadap ummat nanti di akhir zaman. Kekhawatiran dari gangguan jin dan kenakalan syaithan yang demikian jahatnya dengan perbuatan yang tidak sopan.

Tiba-tiba terdengar suara dari alam ghaib, sabda Alloh : "Kamu jangan khawatir, sebab nanti akan lahir Nabi penghabisan yaitu Muhammad SAW. Diantara salah seorang anak cucunya ada yang bernama Abdul Qodir, ia akan diberi kekuasaan menguasai jin dan syethan, tidak ada jin dan syetan yang tidak tunduk kepadanya."



اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.