Selasa, 28 September 2010

MANQOBAH KELIMA BELAS; NAMA SYEKH ABDUL QODIR SEPERTI ISMUL A'DZHOM

Didalam kitab Haqoiqul Haqoiq diriwayatkan, ada seorang perempuan datang menghadap Syekh Abdul Qodir mengadukan hal anaknya :"Saya hanya mempunyai seorang anak, kini ia hilang tenggelam kedasar laut, saya percaya dengan penuh keyakinan bahwa Syekh bisa mengembalikan lagi anak saya dan menghidupkan kembali, hidup seperti sedia kala, untuk hal ini saya mohon pertolongannya. Mendengar keluhan dan permohonan perempuan itu Syekh berkata : "Sekarang juga pulanglah dan anakmu sekarang sudah berada dirumahmu". Perempuan itu pulang dengan tergesa-gesa, setibanya dirumah, anaknya itu tidak ada.

Sementara itu segera ia menghadap lagi kepada Syekh sambil menangis melapor bahwa anaknya itu tidak ada dirumahnya. Syekh berkata :"Sekarang anakmu sudah berada dirumahmu, sebaiknya kamu segera pulang". Perasaan rindu pada anaknya menggebu-gebu, namun setibanya dirumah anaknya belum juga ada. Dengan penug keyakinan ia tidak merasa putus asa datang lagi menghadap Syekh sambil menangis menjerit-jerit mohon supaya anaknya itu hidup lagi.

Sejenak kemudian Syekh menundukkan kepalanya dan tegak kembali sambil berkata :"Sekarang tidak salah lagi, pasti anakmu saat ini juga sudah berada dirumah". Dengan penuh harap ia pulang menuju rumahnya, dan setibanya dirumah ternyata anaknya dengan selamat hidup kembali berkat karomah Syekh Abdul Qodir. Menghadapi peristiwa ini Syekh Abdul Qodir bermunajat mengadukan halnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sambil menumpahkan isi hatinya :"Sungguh saya merasa malu Ya Alloh, oleh seorang perempuan sampai tiga kali ia mengadukan hal anaknya, apa latar belakangnya dan apa pula hikmah dari segala rahasia keterlambatan ini?" Alloh menjawab: "Semua ucapan dan janjimu kepada perempuan itu, kesemuanya itu benar tidak salah. Dan untuk diketahui pada waktu pertama kamu mengatakan pada perempuan itu bahwa anaknya sumah berada di rumah, waktu itu malaikat baru mengumpulkan tulang belulangnya yang berserakan, dan untuk perkataan dan janjimu yang keduakalinya, juga tidak salah, karena waktu itu seluruh anggota tubuhnya baru utuh kembali dan dihidupkan, dan ketigakalinya pada waktu perempuan itu tiba dirumahnya sianak itu baru diangkat dari dasar laut dan dikembalikan kerumahnya."

Kemudian Syekh mengadu lagi pada Tuhan :" Ya Alloh, Engkau menciptakan makhluk penghuni dunia yang berlimpah ruah banyaknya dan beraneka ragam jenisnya, hal itu sangat mudah bagiMu hanya sekilas lintas dan sepatah kata sata sudah terwujud, demikian pula halnya pada waktu mengumpulkan makhluk-Mu di Padang Mahsyar hanya dalam tempo yang singkat sudah berkumpul, dibandingkan dengan hanya seorang anak yang saya mohonkan sampai ia terlambat dan cukup makam waktu yang lama, apa pula hikmahnya Ya Alloh?

Ketika itu Alloh bersabda :"Wahai Abdul Qodir! Kamu jangan merasa sakit hati, sekarang kamu silakan minta pasti
Kuberi". Dengan spont an Syekh merebahkan kepalanya bersujud syukur sambil berkata :"Engkau Khaliq pencipta semua makhluq dan saya makhluk yang diciptakan olehMu, semuanya juga pemberianMu, rasa syukur yang tiada terhingga saya ucapkan atas segala anugerahMu, yang kuterima". Lalu Alloh memberi hadiah kehormatan kepada Syekh dan bersabda :"Barang siapa melihatmu pada hari Jum'at, ia akan Ku-jadikan wali, dan kalau kamu melihat ketanah tentu akan jadi emas". Syekh berkata lagi :"Ya Alloh semua anugerah pemberianMU itu rasanya kurang bermanfaat bagiku, saya mohon karunia-Mu yang lebih bermanfaat dan lebih mulia setelah saya meninggal dunia". Alloh bersabda : "Namamu dibuat seperti nama-Ku pada imbalan pahalanya, barang siapa yang menyebut namamu, pahalanya sama dengan orang yang menyebut namaKU".

‏‎ ‎
اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar