Sabtu, 23 Oktober 2010

17.MANQOBAH KE TUJUH BELAS ; SYEKH ABDUL QODIR MEREBUT RUH DARI MALAKUL MAUT

Abu Abas Ahmad Rifa'i meriwayatkan , ada seorang pelayan Syekh Abdul Qodir meninggal dunia, kemudian isterinya datang menghadap beliau mengadukan halnya sambil menangis. Maka terbitlah belas kasihan dalam hati beliau karena ratap tangis itu. Lalu pada sore harinya terbanglah beliau ke angkasa mengejar malaikat maut yang sedang kelangit membawa keranjang maknawi penuh berisi ruh-ruh manusia dan baru selesai tugasnya mencabut nyawa orang pada hari itu.

Kemudian beliau meminta kepada malaikat maut supaya menyerahkan kepada beliau nyawa muridnya atau mengembalikan nyawa tersebut pada badannya semula. Permintaan itu ditolak oleh malaikat maut. Karena penolakan itu, beliau merebut dan menarik keranjang maknawi, maka tumpahlah semua nyawa yang ada dalam keranjang, nyawa-nyawa itu pun kembali ke jasadnya masing-masing.

Menghadapi peristiwa ini malaikat dengan segera mengadukan halnya kepada Tuhan Yang Maha Esa : "Ya Alloh, Engkau mengetahui tentang kekasihMu dan wali-Mu Abdul Qodir. Alloh bersabda : "Memang benar, Abdul Qodir itu kekasihKu, karena tadi nyawa pelayannya tidak kamu berikan, akibatnya seluruh ruh itu terlepas, dan sekarang kamu menyesal karena kamu tidak memberikannya.

اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا بئسراره في كل وقت و مكان

Allohummansyur alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan

Kamis, 14 Oktober 2010

16. MANQOBAH KEENAMBELAS ; SYEKH ABDUL QODIR MENGHIDUPKAN ORANG YANG SUDAH MATI DALAM KUBUR

Dalam kitab Asrorut Tholibin diriwayatkan Syekh Abdul Qodir pada waktu melewati suatu tempat, beliau bertemu dengan seorang umat Islam sedang hangat bersilat lidah, berdebat dengan seorang umat Nasrani.

Setelah beliau mengadakan penelitian dan pemeriksaan yang seksama apa yang menjadi sebab sehingga terjadi perdebatan yang sengit itu. Kata seorang Muslim : "Sebenarnya kami sedang membanggakan Nabi kami masing-masing, siapa diantara Nabi kami yang paling baik, dan saya berkata padanya Nabi Muhammadlah Nabi yang paling utama". Kata orang Nasrani : "Nabi Isa-lah yamg paling sempurna".

Syekh bertanya kepada orang Nasrani : "Apa yang menjadi dasar dan apa pula dalilnya, kamu mengatakan bahwa Nabi Isa-lah lebih sempurna dari Nabi lainnya". Lalu orang Nasrani itu menjawab : "Nabi Isa mempunyai keistimewaan, beliu menghidupkan kembali orang yang sudah mati". Syekh melanjutkan lagi pertanyaannya : "Apakah kamu tahu aku ini bukan Nabi, aku hanya sekedar pengikut dan penganut agama Nabi Muhammad SAW."? Kata orang Nasrani : "Ya benar saya tahu". Lebih jauh Syekh berkata lagi : "Kalau kiranya aku bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, apakah kamu bersedia untuk percaya dan beriman kepada agama Nabi Muhammad SAW.?". "Baik, saya mau beriman kepada agama Islam" jawab orang Nasrani itu. Kalau begitu, mari kita mencari kuburan. Setelah mereka menemukan sebuah kuburan dan kebetulan kuburan itu sudah tua, sudah berusia lima ratus tahun.

Lalu Syekh mengulangi lagi pertanyaannya : "Nabi Isa kalau akan menghidupkan orang yang sudah mati bagaimana caranya?" Orang Nasrani menjawab : "Beliau cukup mengucapkan QUM BIIDZNILLAH (Bangun kamu dengan Izin Alloh). "Nah sekarang kamu perhatikan dan dengarkan baik-baik!" kata Syekh, lalu beliau menghadap pada kuburan tadi sambil mengucapkan "QUM BIIDZNII !" (Bangun kamu dengan izinku!). Mendengar ucapan itu orang Nasrani tercengang keheranan, belum habis herannya, kuburan terbelah dua, keluar mayat dari dalamnya. Mayat itu keluar sambil bernyanyi. Konon pada waktu hidupnya mayat itu seorang penyanyi. Menyaksikan peristiwa aneh tersebut, ketika itu juga, orang Nasrani berubah keyakinannya dan beriman masuk agama Islam.