Didalam kitab Bahjatul Asror
diriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir pernah berkata "Aku diberi sebuah buku luasnya sepanjang
mata memandang untuk menuliskan dan mencatat nama-nama muridku sampai hari
kiamat. Semua jumlah catatan murid dan ikhwanku itu telah
Alloh berikan padaku dan telah menjadi milikku. Aku pernah
bertanya kepada malaikat Malik penjaga pintu neraka "Apakah ada padamu murid ataupun ikhwanku?" Malaikat Malik menjawab "Tidak ada dalam
neraka". Syekh berkata "Aku bersumpah demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan,
sesungguhnya tanganku terhadap murid-muridku seperti langit menutupi bumi. Andaikan murid-muridku itu buruk dan salah, maka akulah yang baik dan
benar. Dan aku bersumpah demi
Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, dua pelapak kakiku tidak akan bergeser setapakpun dihadapan Tuhan, terkecuali sudah mendapat keputusan
bahwa aku bersama murid-muridku berangkat masuk surga". Lebih lanjut beliau berkata
"Senantiasa tanganku ini tidak akan lepas dari kepala murid-
muridku, walaupun aku sedang berada di Timur (masyriq) dan
muridku berada dibarat (Maghrib)
, lalu muridku itu terlihat dan tersingkap auratnya maka tanganku akan segera menutupinya.
Demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, pada hari
kiamat nanti aku akan berdiri tegak dihadapan pintu gerbang neraka, sekali lagi aku tidak akan bergeser dan berdiri tegak
sebelum semua muridku sudah masuk kesurga, karena Alloh Yang Maha Kuasa telah menjanjikan
padaku bahwa murid-muridku tidak akan dimasukkan kedalam
neraka.
Barang siapa yang berguru serta cinta/ mahabbah padaku pasti aku menghadap (menaruh perhatian) padanya. Dan malaikat Munkar Nakir telah berjanji
padaku bahwa mereka tidak akan
menakut-nakuti, atau
menimbulkan rasa kaget/terkejut pada murid-muridku.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.
Senin, 18 April 2011
Senin, 11 April 2011
39.MANQOBAH KETIGAPULUH SEMBILAN ; SETIAP DATANG TAHUN BARU TAHUN ITU MEMBERI TAHU KEPADA SYEKH ABDUL QODIR PERISTIWA YANG AKAN TERJADI PADA TAHUN INI
Di dalam kitab Bahjatul Asror
meriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir suatu saat beliau terbang melayang-layang diatas ribuan
manusia pada jamaah majelis pengajian yang beliau pimpin.
Beliau berkata : "Tiada terbit matahari melainkan mengucapkan salam padaku, dan
menginformasikan segala kejadian atau peristiwa yang akan
terjadi pada tahun itu.
Pada setiap datang bulan senantiasa memberi salam padaku dan menceritakan
peristiwa apapun yang akan terjadi pada bulan itu. Demikian setiap datang minggu dan hari, minggu dan hari itu memberi salam padaku dan memberitahukan masukan peristiwa yang akan terjadi pada minggu dan hari itu. Demi Dzat Kemuliaan Tuhan orang-orang yang akan mendapat kecelakaan dan kebahagiaan semuanya itu diajukan kepadaku.
Pandangan mataku ada di lauhil mahfudz, dan aku tenggelam
dalam lautan ilmunya Alloh dan dalam lautan musyahadah-Nya. Akulah yang menjadi hujjah Alloh
bagimu. Akulah yang menjadi pengganti dan penerus Rosululloh SAW. Akulah yang menjadi
pewarisnya dibumi. Manusia ada gurunya, malaikat ada gurunya,
demikian pula jin ada gurunya, dan aku adalah guru semuanya.
Di dalam kitab Bahjatul Asror
meriwayatkan bahwa Syekh Abdul
Qodir suatu saat beliau terbang
melayang-layang diatas ribuan
manusia pada jamaah majelis
pengajian yang beliau pimpin.
Beliau berkata : "Tiada terbit
matahari melainkan
mengucapkan salam padaku, dan
menginformasikan segala
kejadian atau peristiwa yang akan
terjadi pada tahun itu.
Pada setiap datang bulan
senantiasa memberi salam
padaku dan menceritakan
peristiwa apapun yang akan
terjadi pada bulan itu. Demikian
setiap datang minggu dan hari,
minggu dan hari itu memberi
salam padaku dan
memberitahukan masukan
peristiwa yang akan terjadi pada
minggu dan hari itu. Demi Dzat
Kemuliaan Tuhan orang-orang
yang akan mendapat kecelakaan
dan kebahagiaan semuanya itu
diajukan kepadaku.
Pandangan mataku ada di lauhil
mahfudz, dan aku tenggelam
dalam lautan ilmunya Alloh dan
dalam lautan musyahadah-Nya.
Akulah yang menjadi hujjah Alloh
bagimu. Akulah yang menjadi
pengganti dan penerus Rosululloh
SAW. Akulah yang menjadi
pewarisnya dibumi. Manusia ada
gurunya, malaikat ada gurunya,
demikian pula jin ada gurunya,
dan aku adalah guru semuanya.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
meriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir suatu saat beliau terbang melayang-layang diatas ribuan
manusia pada jamaah majelis pengajian yang beliau pimpin.
Beliau berkata : "Tiada terbit matahari melainkan mengucapkan salam padaku, dan
menginformasikan segala kejadian atau peristiwa yang akan
terjadi pada tahun itu.
Pada setiap datang bulan senantiasa memberi salam padaku dan menceritakan
peristiwa apapun yang akan terjadi pada bulan itu. Demikian setiap datang minggu dan hari, minggu dan hari itu memberi salam padaku dan memberitahukan masukan peristiwa yang akan terjadi pada minggu dan hari itu. Demi Dzat Kemuliaan Tuhan orang-orang yang akan mendapat kecelakaan dan kebahagiaan semuanya itu diajukan kepadaku.
Pandangan mataku ada di lauhil mahfudz, dan aku tenggelam
dalam lautan ilmunya Alloh dan dalam lautan musyahadah-Nya. Akulah yang menjadi hujjah Alloh
bagimu. Akulah yang menjadi pengganti dan penerus Rosululloh SAW. Akulah yang menjadi
pewarisnya dibumi. Manusia ada gurunya, malaikat ada gurunya,
demikian pula jin ada gurunya, dan aku adalah guru semuanya.
Di dalam kitab Bahjatul Asror
meriwayatkan bahwa Syekh Abdul
Qodir suatu saat beliau terbang
melayang-layang diatas ribuan
manusia pada jamaah majelis
pengajian yang beliau pimpin.
Beliau berkata : "Tiada terbit
matahari melainkan
mengucapkan salam padaku, dan
menginformasikan segala
kejadian atau peristiwa yang akan
terjadi pada tahun itu.
Pada setiap datang bulan
senantiasa memberi salam
padaku dan menceritakan
peristiwa apapun yang akan
terjadi pada bulan itu. Demikian
setiap datang minggu dan hari,
minggu dan hari itu memberi
salam padaku dan
memberitahukan masukan
peristiwa yang akan terjadi pada
minggu dan hari itu. Demi Dzat
Kemuliaan Tuhan orang-orang
yang akan mendapat kecelakaan
dan kebahagiaan semuanya itu
diajukan kepadaku.
Pandangan mataku ada di lauhil
mahfudz, dan aku tenggelam
dalam lautan ilmunya Alloh dan
dalam lautan musyahadah-Nya.
Akulah yang menjadi hujjah Alloh
bagimu. Akulah yang menjadi
pengganti dan penerus Rosululloh
SAW. Akulah yang menjadi
pewarisnya dibumi. Manusia ada
gurunya, malaikat ada gurunya,
demikian pula jin ada gurunya,
dan aku adalah guru semuanya.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
Kamis, 07 April 2011
38. MANQOBAH KETIGAPULUH DELAPAN ; SYEKH ABDUL QODIR MENYELAMATKAN MURIDNYA DARI SIKSAAN MALAIKAT MUNKAR WA NAKIR
Diriwayatkan, Syekh Abdul Qodir mempunyai murid yang bodoh dan buta agama, namun ia
menaruh cinta, rindu, kepada gurunya yaitu Syekh Abdul Qodir.
Pada waktu ia mati ditanya dialam
kubur oleh malaikat Munkar Nakir:
"Apa agamamu, siapa Tuhanmu dan siapa Nabimu? "Simayat
menjawab : "Saya tidak tahu, yang
saya ketahui hanya guruku Syekh
Abdul Qodir, beliaulah yang sangat kucintai". Mayat itu selalu
memanggil-manggil Syekh Abdul Qodir, sehingga malaikat Munkar Nakir merasa bingung menghadapi kejadian ini, lalu hal
ini diajukan kepada Alloh SWT. : "Ya Alloh, Engkau Maha Mengetahui tentang jawaban mayat hambaMU ini, untuk hal itu saya serahkan kepadaMu". Alloh
bersabda : "Beri siksaan dia sebagaimana mestinya".
Pada waktu malaikat Munkar Nakir akan melaksanakan siksaan
sebagaimana perintah Alloh SWT., tiba-tiba Syekh Abdul Qodir
muncul sambil berkata : "Wahai
malaikat Munkar Nakir, mayat muridku jangan disiksa karena
dia waktu hidupnya termasuk orang yang bodoh, dan tidak tahu
tentang agama, yang dia ketahui hanyalah aku ini". Lalu Syekh
melanjutkan pembicaraannya :
"Akulah yang yang akan memberi
jawaban terhadap segala pertanyaan yang kalian akan
tanyakan, nah sekarang mau
menanyakan masalah apa?"
Untuk kedua kalinya kejadian ini malaikat Munkar Nakir bertambah bingung dan dengan segera
dilaporkan kepada Alloh SWT.
Alloh bersabda sebagaimana tadi :
"Siksa dia sebagaimana
mestinya!" Setelah malaikat itu
menerima perintah dari Alloh lalu diambilnya godam, ketika mayat akan disiksa, tiba-tiba Syekh menghadang dan menggagalkan
serta merebut godam dari tangan malaikat Munkar Nakir lalu
dilemparkan, beliau berkata :
"Semuanya minggir! Demi
panasnya kecintaanku yang
membara dalam batinku kepada Alloh, siapapun juga tidak ada yang menandingiku. Ingat, kalau mayat muridku disiksa, surga dan
neraka semuanya akan kubakar
( artinya dalam surga tidak akan
senang dan dineraka tidak akan
susah ).
Ketika itu datang sabda Alloh :
"Sekarang Ku ampuni dosa mayat
orang itu, jangan kamu siksa, disebabkan karena kekasihku Abdul Qodir Aku menanggung
rindu padanya, dan lebarkan pula
kubur mayat orang itu!".
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
menaruh cinta, rindu, kepada gurunya yaitu Syekh Abdul Qodir.
Pada waktu ia mati ditanya dialam
kubur oleh malaikat Munkar Nakir:
"Apa agamamu, siapa Tuhanmu dan siapa Nabimu? "Simayat
menjawab : "Saya tidak tahu, yang
saya ketahui hanya guruku Syekh
Abdul Qodir, beliaulah yang sangat kucintai". Mayat itu selalu
memanggil-manggil Syekh Abdul Qodir, sehingga malaikat Munkar Nakir merasa bingung menghadapi kejadian ini, lalu hal
ini diajukan kepada Alloh SWT. : "Ya Alloh, Engkau Maha Mengetahui tentang jawaban mayat hambaMU ini, untuk hal itu saya serahkan kepadaMu". Alloh
bersabda : "Beri siksaan dia sebagaimana mestinya".
Pada waktu malaikat Munkar Nakir akan melaksanakan siksaan
sebagaimana perintah Alloh SWT., tiba-tiba Syekh Abdul Qodir
muncul sambil berkata : "Wahai
malaikat Munkar Nakir, mayat muridku jangan disiksa karena
dia waktu hidupnya termasuk orang yang bodoh, dan tidak tahu
tentang agama, yang dia ketahui hanyalah aku ini". Lalu Syekh
melanjutkan pembicaraannya :
"Akulah yang yang akan memberi
jawaban terhadap segala pertanyaan yang kalian akan
tanyakan, nah sekarang mau
menanyakan masalah apa?"
Untuk kedua kalinya kejadian ini malaikat Munkar Nakir bertambah bingung dan dengan segera
dilaporkan kepada Alloh SWT.
Alloh bersabda sebagaimana tadi :
"Siksa dia sebagaimana
mestinya!" Setelah malaikat itu
menerima perintah dari Alloh lalu diambilnya godam, ketika mayat akan disiksa, tiba-tiba Syekh menghadang dan menggagalkan
serta merebut godam dari tangan malaikat Munkar Nakir lalu
dilemparkan, beliau berkata :
"Semuanya minggir! Demi
panasnya kecintaanku yang
membara dalam batinku kepada Alloh, siapapun juga tidak ada yang menandingiku. Ingat, kalau mayat muridku disiksa, surga dan
neraka semuanya akan kubakar
( artinya dalam surga tidak akan
senang dan dineraka tidak akan
susah ).
Ketika itu datang sabda Alloh :
"Sekarang Ku ampuni dosa mayat
orang itu, jangan kamu siksa, disebabkan karena kekasihku Abdul Qodir Aku menanggung
rindu padanya, dan lebarkan pula
kubur mayat orang itu!".
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
Senin, 04 April 2011
37. MANQOBAH KETIGA PULUHTUJUH ; BERKAT DO'A SYEKH ABDUL QODIR SEORANG PEREMPUAN MEMPUNYAI TUJUH ANAK LAKI-LAKI
Dalam kitab Muntakhob Jawahiril
Qolaid diriwayatkan, ada seorang
perempuan datang menghadap
Syekh Abdul Qodir maksudnya ia
mohon do'a restu dan karomah
Syekh agar ia dikaruniai seorang
anak yang menjadi dambaan hati
buah pelerai lara. Lalu Syaikh
melihat tulisannya di Lauhil
Mahfudz, ternyata bagi
perempuan itu tidak ada tulisan
akan mempunyai anak. Disaat itu
pula Syekh berdo'a kepada Alloh
Yang Maha Berkuasa agar
perempuan itu diberi dua orang
anak. Selesai beliau berdo'a
terdengar sabda Alloh :
"Bukankah kamu sudah melihat di
Lauhil Mahfudz bahwa seorang
anakpun tidak ada tulisannya bagi
perempuan itu, dan sekarang
malah kamu minta dua orang
anak ? " Syekh berkata lagi : "Saya
mohon tiga anak". Dikala itu
datang lagi sabda Alloh : "Kamu
sudah melihat di Lauhil Mahfudz
ia tidak ada lukisannya seorang
anakpun, kini kamu minta tiga
anak". Syekh berkata lagi "Ya Alloh
saya mohon empat orang anak".
Demikian seterusnya permohonan
Syekh bertambah meningkat
sampai pada permoho nan tujuh
orang anak. Pada waktu sampai
batas tujuh orang anak, datang
sabda Alloh "Sekarang sudah
cukup, jangan lebih dari tujuh,
dan permohonan itu Ku-terima".
Atas anugerah karunia itu lalu
beliau bersujud syukur kepada
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Kemudian Syekh mencomot
segumpal tanah, dan sedikit dari
tanah itu diberikan kepada
perempuan itu. Dengan
mengharap barokahnya lalu
perempuan itu membuat liontin
mata kalung dari tanah itu yang
dilapisi perak.
Beberapa hari kemudian
perempuan itu hamil, dan sampai
masa sembilan bulan ia
melahirkan bayi kembar siam
tujuh bayi laki-laki semuanya
dalam keadaan sehat dan selamat.
Kian hari bayi itu menjadi besar
dan meningkat menjadi anak-
anak dewasa. Beberapa tahun
kemudian, keyakinan perempuan
itu menjadi berubah.
Tercetus dalam bisikan hati
perempuan itu prasangka buruk
terhadap Syekh. Ia berkata sambil
memegang perhiasan liontin mata
kalung yang dipakai "Untuk apa
gunanya tanah ini tiap hari selalu
bergantung dibawah leherku,
sekarang aku sudah punya anak,
untuk apalagi kalung ini kupakai,
tidak ada gunanya". Seusai ia
berkata dalam hati nuraninya
dengan spontanitas ketujuh
anaknya itu mati.
Melihat kejadian yang tidak
terduga itu segera perempuan itu
berangkat menghadap Syekh
sambil menangis tersedu-sedu
dan bertobat mohon
ampunannya karena jauh
sebelumnya sudah berprasangka
buruk kepada Syekh.
Menerima pengaduan dan
keluhan itu, Syekh berkata
"Sekarang juga kamu cepat
pulang, dan apa yang menjadi
niat dan harapanmu itu akan
diterima juga nanti". Setibanya
dirumah dengan penuh cemas
ternyata anaknya yang sudah
mati, semuanya hidup kembali.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
Qolaid diriwayatkan, ada seorang
perempuan datang menghadap
Syekh Abdul Qodir maksudnya ia
mohon do'a restu dan karomah
Syekh agar ia dikaruniai seorang
anak yang menjadi dambaan hati
buah pelerai lara. Lalu Syaikh
melihat tulisannya di Lauhil
Mahfudz, ternyata bagi
perempuan itu tidak ada tulisan
akan mempunyai anak. Disaat itu
pula Syekh berdo'a kepada Alloh
Yang Maha Berkuasa agar
perempuan itu diberi dua orang
anak. Selesai beliau berdo'a
terdengar sabda Alloh :
"Bukankah kamu sudah melihat di
Lauhil Mahfudz bahwa seorang
anakpun tidak ada tulisannya bagi
perempuan itu, dan sekarang
malah kamu minta dua orang
anak ? " Syekh berkata lagi : "Saya
mohon tiga anak". Dikala itu
datang lagi sabda Alloh : "Kamu
sudah melihat di Lauhil Mahfudz
ia tidak ada lukisannya seorang
anakpun, kini kamu minta tiga
anak". Syekh berkata lagi "Ya Alloh
saya mohon empat orang anak".
Demikian seterusnya permohonan
Syekh bertambah meningkat
sampai pada permoho nan tujuh
orang anak. Pada waktu sampai
batas tujuh orang anak, datang
sabda Alloh "Sekarang sudah
cukup, jangan lebih dari tujuh,
dan permohonan itu Ku-terima".
Atas anugerah karunia itu lalu
beliau bersujud syukur kepada
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Kemudian Syekh mencomot
segumpal tanah, dan sedikit dari
tanah itu diberikan kepada
perempuan itu. Dengan
mengharap barokahnya lalu
perempuan itu membuat liontin
mata kalung dari tanah itu yang
dilapisi perak.
Beberapa hari kemudian
perempuan itu hamil, dan sampai
masa sembilan bulan ia
melahirkan bayi kembar siam
tujuh bayi laki-laki semuanya
dalam keadaan sehat dan selamat.
Kian hari bayi itu menjadi besar
dan meningkat menjadi anak-
anak dewasa. Beberapa tahun
kemudian, keyakinan perempuan
itu menjadi berubah.
Tercetus dalam bisikan hati
perempuan itu prasangka buruk
terhadap Syekh. Ia berkata sambil
memegang perhiasan liontin mata
kalung yang dipakai "Untuk apa
gunanya tanah ini tiap hari selalu
bergantung dibawah leherku,
sekarang aku sudah punya anak,
untuk apalagi kalung ini kupakai,
tidak ada gunanya". Seusai ia
berkata dalam hati nuraninya
dengan spontanitas ketujuh
anaknya itu mati.
Melihat kejadian yang tidak
terduga itu segera perempuan itu
berangkat menghadap Syekh
sambil menangis tersedu-sedu
dan bertobat mohon
ampunannya karena jauh
sebelumnya sudah berprasangka
buruk kepada Syekh.
Menerima pengaduan dan
keluhan itu, Syekh berkata
"Sekarang juga kamu cepat
pulang, dan apa yang menjadi
niat dan harapanmu itu akan
diterima juga nanti". Setibanya
dirumah dengan penuh cemas
ternyata anaknya yang sudah
mati, semuanya hidup kembali.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
Minggu, 03 April 2011
36.MANQOBAH KETIGA PULUH ENAM ; SYEKH AHMAD KANJI MENJUNJUNG KAYU BAKAR DIATAS KEPALANYA
Syekh Ahmad Kanji pekerjaannya
adalah mencari kayu bakar untuk
memasak roti bagi faqir-faqir.
Setelah mengenakan mahkota
dari Syekh Abdul Qodir, gurunya
berkata : "Sekarang engkau tidak
layak mencari kayu bakar, sebab
kepalamu telah dimahkotai
dengan mahkota yang mulia". Lalu
Syekh Ahmad Kanji memohon ijin
dari gurunya untuk mencari kayu
bakar. Ujar gurunya"Ya kalau
kamu ngotot, silakan saja".
Iapun berangkat ke gunung
memgumpulkan kayu bakar dan
diikat. Waktu akan diangkat
kekepalanya, kayu bakar itu
melayang diatas kepala Syekh
Ahmad Kanji kira-kira sehasta dari
kepalanya. Lantas Syekh Ahmad
Kanji pulang kepada gurunya.
Ikatan kayu bakar terus melayang
mengikuti Syekh Ahmad.
Setibanya ditempat gurunya yaitu
Syekh Abi Ishaq Maghribi,
gurunya berkata : "Nah, Syekh
Ahmad, tadi kataku bagaimana
kepalamu tidak pantas dipakai
membawa kayu bakar, sebab
sudah ditempati mahkota dan
sorban yang mulia. Sejak kini,
sudahlah jangan mencari kayu
bakar. Engkau oleh Sayyid Abdul
Qodir sudah ditunjukkan dalam
pangkat Rijalulloh.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
adalah mencari kayu bakar untuk
memasak roti bagi faqir-faqir.
Setelah mengenakan mahkota
dari Syekh Abdul Qodir, gurunya
berkata : "Sekarang engkau tidak
layak mencari kayu bakar, sebab
kepalamu telah dimahkotai
dengan mahkota yang mulia". Lalu
Syekh Ahmad Kanji memohon ijin
dari gurunya untuk mencari kayu
bakar. Ujar gurunya"Ya kalau
kamu ngotot, silakan saja".
Iapun berangkat ke gunung
memgumpulkan kayu bakar dan
diikat. Waktu akan diangkat
kekepalanya, kayu bakar itu
melayang diatas kepala Syekh
Ahmad Kanji kira-kira sehasta dari
kepalanya. Lantas Syekh Ahmad
Kanji pulang kepada gurunya.
Ikatan kayu bakar terus melayang
mengikuti Syekh Ahmad.
Setibanya ditempat gurunya yaitu
Syekh Abi Ishaq Maghribi,
gurunya berkata : "Nah, Syekh
Ahmad, tadi kataku bagaimana
kepalamu tidak pantas dipakai
membawa kayu bakar, sebab
sudah ditempati mahkota dan
sorban yang mulia. Sejak kini,
sudahlah jangan mencari kayu
bakar. Engkau oleh Sayyid Abdul
Qodir sudah ditunjukkan dalam
pangkat Rijalulloh.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
35. MANQOBAH KETIGAPULUH LIMA ; SYEKH AHMAD KANJI MENJADI MURID SYEKH ABDUL QODIR ATAS PETUNJUK GURUNYA
Diriwayatkan, pada suatu hari
Syekh Ahmad Kanji sedang
mengambil air wudhu, terlintas
dalam hatinya bahwa Thorekat
Syekh Abdul Qodir itu lebih
disukai daripada thorekat-
thorekat lainnya. Gurunya yaitu
Syekh Abi Ishaq Maghribi
mengetahui pula apa yang
terlintas dalam hati muridnya, lalu
beliau bertanya : "Apakah kamu
mengetahui tentang kedudukan
Syekh Abdul Qodir?" Dijawab oleh
Syekh Ahmad Kanji :"Saya tidak
tahu". Lalu gurunya menjelaskan,
"Perlu diketahui bahwa Syekh
Abdul Qodir itu memiliki duabelas
sifat-sifat kemuliaan. Kalau lautan
dijadikan tintanya, dan
pepohonan dijadikan penanya,
manusia, malaikat, dan jin sebagai
penulisnya, maka tidak akan
mampu menuliskan sifat-sifat
jatidiri yang dimiliki beliau itu".
Mendengar penjelasan dari
gurunya itu, ia makin bertambah
mahabbah kecintaannya kepada
Syekh Abdul Qodir, hatinya
berbisik : "Salah satu harapanku
jangan dahulu aku meninggal
sebelum aku mendalami dan
mengamalkan thoriqohnya".
Kemudian dengan kemauan yang
keras berangkatlah ia menuju
kota Baghdad, setibanya disebuah
gunung diwilayah Ajmir, dibawah
gunung mengalir sungai, lalu ia
mengambil air wudhu untuk
bersembahyang serta beristirahat
ditempat itu. Angin bertiup sepoi-
sepoi basah mengipasi badan
yang letih sehingga ia terlena dan
tertidur dengan nyenyaknya.
Didalam keadaan tidur ia
bermimpi dikunjungi Syekh Abdul
Qodir. Beliau membawa mahkota
merah dan sorban hijau, Syekh
Ahmad Kanji berdiri menghormati
kedatangan beliau, "Mari kesini
lebih dekat lagi", kata beliau
sambil mengenakan mahkota
merah dan sorban hijau diatas
kepala Syekh Ahmad Kanji, dan
berkata :"Wahai Ahmad Kanji,
sekarang kamu sudah menjadi
muridku, dan menjadi anakku dan
menjadi Rijalulloh ( Pahlawan
Alloh )". Lalu beliau menghilang
dan bangunlah Syekh Ahmad
Kanji dari tidurnya, mahkota dan
sorban sudah melekat terpakai
diatas kepalanya, lalu ia bersujud
syukur atas nikmat Alloh yang
telah diterimanya.
Kemudian ia pulang kembali
kepada gurunya sambil
memperlihatkan mahkota merah
dan sorban hijau hadiah
pelantikan dari Syekh Abdul Qodir,
dan menceritakan tentang
peristiwa yang telah dialaminya.
Gurunya berkata : "Wahai Ahmad
Kanji mahkota dan sorban itu
adalah suatu hirqoh kemuliaan
dan keberkahan bagimu, dan
kamu sangat dikasihi Syekh Abdul
Qodir. Sekarang berdirilah tegak,
dan kamu telah menjadi wali yang
utama. Dengan mengharap
keberkahannya, Syekh Abi Ishaq
Maghribi memakai mahkota dan
sorban itu dikepalanya, lalu
diserahkan kembali kepada Syekh
Ahmad Kanji.
Syekh Ahmad Kanji sedang
mengambil air wudhu, terlintas
dalam hatinya bahwa Thorekat
Syekh Abdul Qodir itu lebih
disukai daripada thorekat-
thorekat lainnya. Gurunya yaitu
Syekh Abi Ishaq Maghribi
mengetahui pula apa yang
terlintas dalam hati muridnya, lalu
beliau bertanya : "Apakah kamu
mengetahui tentang kedudukan
Syekh Abdul Qodir?" Dijawab oleh
Syekh Ahmad Kanji :"Saya tidak
tahu". Lalu gurunya menjelaskan,
"Perlu diketahui bahwa Syekh
Abdul Qodir itu memiliki duabelas
sifat-sifat kemuliaan. Kalau lautan
dijadikan tintanya, dan
pepohonan dijadikan penanya,
manusia, malaikat, dan jin sebagai
penulisnya, maka tidak akan
mampu menuliskan sifat-sifat
jatidiri yang dimiliki beliau itu".
Mendengar penjelasan dari
gurunya itu, ia makin bertambah
mahabbah kecintaannya kepada
Syekh Abdul Qodir, hatinya
berbisik : "Salah satu harapanku
jangan dahulu aku meninggal
sebelum aku mendalami dan
mengamalkan thoriqohnya".
Kemudian dengan kemauan yang
keras berangkatlah ia menuju
kota Baghdad, setibanya disebuah
gunung diwilayah Ajmir, dibawah
gunung mengalir sungai, lalu ia
mengambil air wudhu untuk
bersembahyang serta beristirahat
ditempat itu. Angin bertiup sepoi-
sepoi basah mengipasi badan
yang letih sehingga ia terlena dan
tertidur dengan nyenyaknya.
Didalam keadaan tidur ia
bermimpi dikunjungi Syekh Abdul
Qodir. Beliau membawa mahkota
merah dan sorban hijau, Syekh
Ahmad Kanji berdiri menghormati
kedatangan beliau, "Mari kesini
lebih dekat lagi", kata beliau
sambil mengenakan mahkota
merah dan sorban hijau diatas
kepala Syekh Ahmad Kanji, dan
berkata :"Wahai Ahmad Kanji,
sekarang kamu sudah menjadi
muridku, dan menjadi anakku dan
menjadi Rijalulloh ( Pahlawan
Alloh )". Lalu beliau menghilang
dan bangunlah Syekh Ahmad
Kanji dari tidurnya, mahkota dan
sorban sudah melekat terpakai
diatas kepalanya, lalu ia bersujud
syukur atas nikmat Alloh yang
telah diterimanya.
Kemudian ia pulang kembali
kepada gurunya sambil
memperlihatkan mahkota merah
dan sorban hijau hadiah
pelantikan dari Syekh Abdul Qodir,
dan menceritakan tentang
peristiwa yang telah dialaminya.
Gurunya berkata : "Wahai Ahmad
Kanji mahkota dan sorban itu
adalah suatu hirqoh kemuliaan
dan keberkahan bagimu, dan
kamu sangat dikasihi Syekh Abdul
Qodir. Sekarang berdirilah tegak,
dan kamu telah menjadi wali yang
utama. Dengan mengharap
keberkahannya, Syekh Abi Ishaq
Maghribi memakai mahkota dan
sorban itu dikepalanya, lalu
diserahkan kembali kepada Syekh
Ahmad Kanji.
Sabtu, 02 April 2011
34. MANQOBAH KETIGAPULUHEMPAT; SYEKH ABDUL QODIR MEMBERIKAN PERTOLONGAN KEPADA SEORANG WALI YANG TELAH DILEPAS PANGKAT KEWALI...
Diriwayatkan, pada zaman Syekh Abdul Qodir, ada seorang wali yang telah dilepas pangkat kewaliannya. Ia minta pertolongan kepada rekan-rekannya sesama wali memohon kepada Alloh SWT. agar ia dapat diangkat kembali mendapatkan pangkat kewaliannya.
Wali rekannya itu berkata : "Saya sudah berusaha berdo'a memohon kepada Alloh SWT. agar dapat diangkat kembali pangkat kewalianmu, bahkan menurut anggapan saya persoalan ini tidak diterima oleh Alloh SWT., dan saya dianjurkan sebaiknya meminta pertolongan dan syafa'at Syekh, supaya beliau berdo'a memohon kepada Alloh SWT. agar dapat dikembalikan pangkat kewalianmu itu".
Kemudian Syekh dapat menerima usulan mereka, lalu beliau berdo'a sementara itu datang sabda Alloh:"Sudah banyak para wali yang berdo'a mereka mohon supaya dikembalikan lagi pangkat seorang wali yang sudah dicopot itu. Untuk hal ini kamu jangan minta syafaat baginya". Mendengar sabda itu lalu Syekh mengambil sajadah berangkat menuju suatu lapangan. Pada waktu beliau akan melangkahkan kaki, terdengar ada yang memanggil dari alam ghaib : "Wahai Ghoutsul A'dhom Abdul Qodir! Bagi orang itu dan seribu orang yang senasib dengan dia, Ku ampuni dosanya". Dan langkah kaki yang kedua terdengar lagi suara yang bersabda: "Bagi orang itu dan duaribu orang yang senasib dengan dia". Dan pada waktu akan memijakkan langkah kaki yang ketiga kembali terdengar "Bagi dia dan tigaribu orang yang senasib dengan dia, dosanya Ku ampuni, disebabkan karena pangkat kewalianmu dan kedudukanmu".
Syekh mengucapkan terimakasih kepada Alloh SWT. atas anugerah yang telah diterima. Berkat karomah dan syafaat Syekh, wali yang dilepas pangkatnya itu dapat diterima kembali.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ ***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
Wali rekannya itu berkata : "Saya sudah berusaha berdo'a memohon kepada Alloh SWT. agar dapat diangkat kembali pangkat kewalianmu, bahkan menurut anggapan saya persoalan ini tidak diterima oleh Alloh SWT., dan saya dianjurkan sebaiknya meminta pertolongan dan syafa'at Syekh, supaya beliau berdo'a memohon kepada Alloh SWT. agar dapat dikembalikan pangkat kewalianmu itu".
Kemudian Syekh dapat menerima usulan mereka, lalu beliau berdo'a sementara itu datang sabda Alloh:"Sudah banyak para wali yang berdo'a mereka mohon supaya dikembalikan lagi pangkat seorang wali yang sudah dicopot itu. Untuk hal ini kamu jangan minta syafaat baginya". Mendengar sabda itu lalu Syekh mengambil sajadah berangkat menuju suatu lapangan. Pada waktu beliau akan melangkahkan kaki, terdengar ada yang memanggil dari alam ghaib : "Wahai Ghoutsul A'dhom Abdul Qodir! Bagi orang itu dan seribu orang yang senasib dengan dia, Ku ampuni dosanya". Dan langkah kaki yang kedua terdengar lagi suara yang bersabda: "Bagi orang itu dan duaribu orang yang senasib dengan dia". Dan pada waktu akan memijakkan langkah kaki yang ketiga kembali terdengar "Bagi dia dan tigaribu orang yang senasib dengan dia, dosanya Ku ampuni, disebabkan karena pangkat kewalianmu dan kedudukanmu".
Syekh mengucapkan terimakasih kepada Alloh SWT. atas anugerah yang telah diterima. Berkat karomah dan syafaat Syekh, wali yang dilepas pangkatnya itu dapat diterima kembali.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ ***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
Langganan:
Postingan (Atom)